Mahasiswa Unhan Menerima Kuliah Umum Menteri Luar Negeri RI
https://www.jakartaforum.web.id/2017/10/mahasiswa-unhan-menerima-kuliah-umum.html
Jakarta - Mahasiswa Unhan Menerima Kuliah Umum Menteri Luar Negeri RI. Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar Kuliah Umum dari Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi. Kuliah umum kali ini bertema “Upaya Diplomasi Indonesia dalam Hubungan antar Bangsa”. Kuliah umum yang digelar di Gedung Auditorium Unhan, Kampus Universitas Pertahanan (Unhan) Kawasan IPSC Sentul-Bogor, (25/10) diikuti seluruh mahasiswa Unhan.
Dalam sambutannya, saat Rektor Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil membuka langsung Kuliah Umum, ia menyampaikan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi yang telah meluangkan waktu memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Unhan TA 2017/2018.
Sementara Retno L.P. Marsudi dalam paparannya menyampaikan, Indonesia sedang memaksimalkan signature diplomasi Indonesia yaitu di bidang Kemanusiaan dan Diplomasi Perdamaian.
Ia juga menguraikan peran Indonesia terhadap upaya bidang kemanusiaan dan bidang perdamaian diberbagai negara. "Dalam 6 minggu terakhir ini diplomasi kemanusian konsern terhadap isu di Rahenstage, kemudian dalam Diplomasi Perdamaian, contohnya di Tunisia dan di Jourdan", tutur Retno.
Sementara di Tunisia, lanjutnya, Indonesia meluncurkan apa yang dinamakan Bali Demokrasi Forum Capture Tunis, Indonesia sudah menjadi tuan rumah untuk menginisiasi Bali Demokrasi Forum. Forum dimana negara-negara di Asia Pasifik bisa ikut bicara mengenai demokrasi tetapi tidak dalam situasi yang di tekan. Karena dengan demokrasi Indonesia bisa surve the people, dan Indonesia mengajak Asia Pasifik berdemokrasi, oleh karena itu kita membentuk Bali Demokrasi Forum Capture Tunis dan yang sudah 10 tahun.
Terkait dengan diplomasi dan pertahanan, Retno menjelaskan bahwa kedua aspek itu diibaratkan sebagai dua sisi mata uang uang, diplomasi tidak diajarkan untuk perang, oleh karenanya pada saat situasi sudah memanas, maka mesin diplomasi akan semakin kencang bergerak supaya apa yang dinamakan perang atau konflik terbuka itu tidak terjadi, urainya.
Selanjutnya Retno mengatakan bahwa Diplomasi juga bagaimana kita bisa membawa situsi yang sangat buruk dan mencoba menjadikannya lebih baik lagi. Bagaimana kita menjembatani semua perbedaan dan itu adalah nature dari diplomasi. Karena Diplomasi itu harus menjadi jembatan.
Oleh karena itu, diplomasi itu juga pertahanan, tapi di lakukan dalam bentuk yang lain, irisannya sangat banyak dengan ilmu pertahanan dan di dalam keilmuan harus paham konteks, dalam hal ini adalah konteks Geopolitik, dinamika yang sedang berkembang di dunia.
Dijelaskan juga Politik luar Negeri itu dimensinya ada dua, pertama memperjuangkan kepentingan nasional termasuk isu defense, kedua adalah berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas serta kesejahteraan dunia.
Kuliah umum tidak hanya dihadiri oleh seluruh mahasiswa Unhan tetapi dihadiri pula oleh Pejabat Eselon I, II, III dan IV Unhan, Para Sesprodi Unhan serta seluruh Dosen Tetap di lingkungan Unhan. (Hms/ef)