Melawan Lupa; Kegagalan Kaderisasi PMII

Jakarta - Berita

Melawan Lupa; Kegagalan Kaderisasi PMII

Kongres PMII XIX Palu sedang berjalan. Ini merupakan hajatan besar tiap dua tahunan di PMII. Yang bertujuan meregenerasi kepemimpinan PB PMII. Refleksi dan proyeksi demi keberlanjutan organisasi kader ini.

Sudah selama dua periode terakhir, PB PMII dipimpin oleh kader DKI Jakarta. Sahabat Addin Jauharudin dari Jakarta Selatan dan Aminudin Ma’ruf dari Jakarta Timur. Tak hanya itu, Ketua 1 (Kaderisasi Nasional) selama dua periode juga berasal dari DKI Jakarta, mereka adalah Dwi Winarno dan Munandar Nugraha. Ini merupakan suatu kegagalan kaderisasi ditubuh PMII.

 Kegagalan kaderisasi semakin menjadi di periode Amin. Ini tidak lepas dari gagalnya Ketua Kaderisasi Nasional (Munandar) sebagai pemangku jabatan.

Bermula dengan masuknya kader-kader yang berasal dari kampus Unas ke dalam struktural PB PMII. Padahal, mereka belum mengikuti PKD (Pelatihan Kader Dasar). Salah satunya adalah mantan ketua Komisariat Unas. Ini tentu karena Ketua Kaderisasi Nasional berasal dari Unas.

Kegagalan ini terus berlanjut dengan berlarut-larutnya Pemilihan Ketua Umum PKC PMII DKI Jakarta. Kekisruhan terjadi, sehingga banyak Kader DKI Jakarta yang mengintervensi Sahabat Aminnudin Ma’ruf untuk segera menyelesaikan. Selain Amin, ini pun menjadi tanggung jawab Munandar selaku Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII.

Tanggung jawab sesungguhnya berada di tangan Mulyadin Permana selaku Ketua Umum PKC PMII DKI Jakarta. Sayangnya Mulyadin lepas tangan dari urusan pemilihan itu. Berarti kegagalan di PKC DKI tidak serta-merta kesalahan Mulyadin, juga bukan kesalahan Amin saja. Yang lebih bertanggung jawab atas itu adalah Munandar sebagai Ketua Kaderisasi Nasional dan berasal dari DKI Jakarta.

Kenapa DKI? Layaknya Ibukota dan pusat pemerintahan, DKI juga sebagai pusat percontohan kaderisasi dari berbagai penjuru Indonesia. Bagaimana bisa menjadi percontohan, jika pada realitanya banyak mengalami kegagalan.

Lihat lagi permasalahan Cabang Jakarta Barat. Selama ini Cabang Jakarta Barat itu selalu dijabat oleh Untar atau Trisakti. Namun hari Ini dijabat oleh Stainu Kedoya. Dan Jakarta Barat tidak mendapatkan SK dari PB PMII. Ada apa? Lagi-lagi yang bertanggung jawab adalah Munandar. Sabab Munandar adalah kader DKI dan menjabat sebagai Ketua Kaderisasi Nasional.

Lalu penolakan Sahabat Rokhim (Unas) selaku Ketua Umun Cabang Jakarta Selatan melalui surat terbukanya dan Yayan Saputra (Unas) sebagai kader Jakarta Selatan yang terpilih sebagai Ketua Umum PKC DKI Jakarta dipolitisir sampai tak mendapatkan SK. Kegagalan kaderisasi semakin jelas dan membuktikan cacatnya kinerja satu periode Munandar N.S (Unas) sebagai Ketua Kaderisasi Nasional.

Lepas dari itu semua, permasalahan yang ada di DKI Jakarta maupun PB PMII adalah bahwa DKI Jakarta mengusung Mulyadin Permana sebagai Caketum PB PMII. Padahal Mulyadin telah gagal menangani PKC PMII DKI Jakarta. Lalu, apakah sahabat-sahabat masih percaya dengannya? Apakah akan ngotot memilihnya? Jika demikian, sungguh kebutaan adanya!

Semua ini, merupakan sebuah bentuk kritik demi PMII DKI Jakarta tercinta. Melihat terlalu dalamnya luka kaderisasi yang menganga, kiranya akan lebih baik kita buka semuanya dari pada kita tutupi-tutupi hingga busuk pun melebar kemana-mana.

Muhtarom
(Mantan) Ketua Umum PC PMII Jakarta Selatan
K@ng

Related

Politik 1728847653813050895
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item