Bamus Betawi versi Masyarakat Siap Wadahi Marwah Masyarakat Betawi

Jakarta - Mewadahi keinginan masyarakat Betawi dalam menghadirkan ruh perjuangan masyarakat Betawi dalam mengisi kemerdekaan, Bamus Betawi versi Masyarakat diresmikan dengan mengusung nilai-nilai perjuangan yang tidak ingin diembel-embeli kepentingan golongan tertentu saja. 

Pada dasarnya semangat mendirikan Bamus Betawi versi Masyarakat ini, sejatinya dilaksanakan jauh hari sebelumnya, namun baru kali ini baru bisa digelar karena lain hal.


Demikian dikatakan Sekretaris Majlis Adat Betawi KH Lutfi Hakim pada acara pengukuhan Ketua Umum H. Zainudin yang baru periode 2018-2023 di Padepokan Pencak.Silat, TMII, Jakarta.

Pengukuhan pengurus Bamus Betawi Periode 2018-2023 di Padepokan Pencak Silat TMII
Menurutnya, Bamus Betawi melaksanakan pelantikan Bamus periode 2018-2023 ini sedianya dilaksakan pada tahun lalu, namun karena lain hal baru bisa dilaksanakan pada saat ini.

"Pada dasarnya Bamus Betawi merupakan wadah perjuangan dan pergerakkan  bagi seluruh ormas Betawi yang ada untuk dapat meberdayakan masyarakat Betawi, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat dan budaya terutama mengawal pelaksanaan perda nomor 4 tahun 2015 tentang pelestarian kebudayaan Betawi yang sampai hari ini sejak Gubernur Anies Baswedan menjabat belum juga disempurnakan dengan pergub-pergub sehingga belum optimal," jelas KH Lutfi Hakim

Sementara itu, Ketua Umum Bamus Betawi H. Zainudin mengatakan, memang ada semacam semangat atau dorongan yang kuat dari mayoritas Betawi di Jakarta, untuk meluruskan gerak Bamus Betawi ke depan. Sebagai masyarakat adat ibukota dan putra asli daerah orang Betawi merasa sangat berkepentingan untuk menjaga peradaban adat istiadat dan budaya orang Betawi. 

"Ruh orang Betawi di situ. Kalau ruh peradaban ini hilang maka kaum Betawi tidak akan seperti sekarang ini," terangnya.

"Kita berterima kasih kepada gubernur sebelumnya yang telah meletakkan dasar yang kuat dan memenuhi orang Betawi untuk menjadikan orang Betawi sebgai putra asli daerah dan budayanya diakui sebagai ciri khas ibukota," tambah pria yang akrab dipanggil H. Oding, ini. 

Lebuh jauh dia memaparkan, peraturan yang telah dibuat oleh gubernur sebelumnya belum ditindak lanjuti oleh gubernur yang sekarang, sehingga dirasakan belum optimal.

"Pergub turunannya belum diterbitkan. Oleh karena dari smenagat itu, giroh semangat orang Betawi ini memunculkan ruh Betawi harus dihidupkan kembali. Peradabannya harus dihidupkan kembali, akar budayanya harus dihidupkan kembali. Semua ini menjadi kesadaran yang kuat di dalam tubuh masyarakat adat Betawi," tandasnya. @Rudi

Related

Peristiwa 643263524507364473
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item