Sambut Hari Standar Dunia, KLHK Gelar Workshop dan Pameran Produk Ramah Lingkungan
https://www.jakartaforum.web.id/2017/11/sambut-hari-standar-dunia-klhk-gelar.html
Jakarta -Sambut Hari Standar Dunia, KLHK Gelar Workshop dan Pameran Produk Ramah Lingkungan Menyambut Hari Standar Dunia yang jatuh pada tanggal 14 Oktober, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan workshop dan pameran gelar produk ramah lingkungan dengan Tema “Standardisasi dan Kolaborasi Mitra dalam Pencapaian Sasaran 12 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB): Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung Jawab”. Workshop dan pameran yang dilaksanakan dari tanggal 1 - 2 November 2017 di Jakarta ini, menampilkan kolaborasi aksi serta update program dan kegiatan yang dilaksanakan di setiap sektor.
Saat membuka workshop, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Laksmi Dhewanthi, menyatakan perubahan perilaku merupakan prasyarat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Dalam workshop ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengkonfirmasi portofolio standardisasi yang sedang disiapkan sebagai salah satu instrumen kebijakan untuk melaksanakan aksi perubahan perilaku yang ramah lingkungan. Portofolio standardisasi tersebut mencakup instrumen yang akan mengubah perilaku di pemerintah, bisnis dan masyarakat menuju ramah lingkungan.
“Portofolio standardisasi disiapkan untuk mengintervensi isu yang perlu segera ditangani seperti masalah pasca penggunaan plastik, menyeimbangkan eksploitasi pariwisata dan berkelanjutannya, perkuatan produk hasil hutan bukan kayu bagi masyarakat sekitar kawasan hutan, serta perilaku ramah lingkungan di fasilitas publik dan perilaku ramah lingkungan saat berkegiatan bersama”, ungkap Laksmi.
Dijelaskan sistem standardisasi tersebut antara lain eco-office dan sistem pengadaan barang jasa ramah lingkungan pada lingkungan pemerintah; sistem manajemen lingkungan, ekolabel, verifikasi kinerja teknologi ramah lingkungan, dan pengelolaan material berkelanjutan pada lingkungan bisnis. Selain itu, juga telah disiapkan instrumen standar lainnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, seperti: standar hasil hutan bukan kayu, standar pengelolaan pariwisata alam, standar untuk sustainable event, standar untuk kantong belanja plastik, dll.
“KLHK juga telah menyiapkan inovasi kebijakan Standar Pelayanan Masyarakat di Fasilitas Publik. Inovasi ini merupakan kebijakan operasional di tingkat tapak dengan aksi berbasis masyarakat dan mobilisasi sumberdaya para pemangku kepentingan”, lanjut Laksmi. Dalam hal Revolusi Mental, kebijakan ini merupakan percepatan peran pemerintah dalam menghadirkan layanan di tingkat tapak yang berorientasi pada kualitas hidup masyarakat dengan kolaborasi perilaku pemerintah, bisnis dan masyarakat yang ramah lingkungan.
Portofolio standardisasi tersebut juga selaras dengan salah satu tujuan standardisasi, yaitu meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sementara itu, Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan, Noer Adi Wardojo menyampaikan: “Portofolio standardisasi tersebut selaras dengan kebijakan Pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, yang mengamanatkan disusunnya Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD)”. Menurut Noer Adi, portofolio standardisasi dapat digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah sebagai instrumen dalam penyusunan RAN/RAD tersebut.
