Gubernur Anggota GCF Siap Berkontribusi Atasi Perubahan Iklim
https://www.jakartaforum.web.id/2017/07/gubernur-anggota-gcf-siap-berkontribusi.html
Jakarta -Gubernur Anggota GCF Siap Berkontribusi Atasi Perubahan Iklim. Keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris untuk perubahan iklim menempatkan pemerintahan sub-nasional sebagai peluang menggantang harapan. Salah satu platform pemerintahan sub-nasional yang dapat diandalkan adalah Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim (Governors’ Climate and Forests Taskforce atau GCF) yang beranggotakan para gubernur dari 35 Provinsi dan Negara Bagian di seluruh dunia. Pada 25-29 September 2017 ini di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, forum GCF akan menyelengarakan pertemuan tahunan yang akan dihadiri oleh Gubernur-Gubernur anggota GCF seluruh dunia dari 8 negara. Dalam rangka menuju pertemuan tahunan tersebut, Gubernur anggota GCF Indonesia telah menyelenggarakan pertemuan persiapan di Hotel Pullman, Jakarta, pada tanggal 18 Juli, 2017 untuk membahas langkah-langkah strategis yang diperlukan guna menyambut pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan ini, perwakilan pemerintah provinsi anggota GCF Indonesia yang meliputi: Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat telah merumuskan sejumlah poin kepedulian pemerintahan sub-nasional terhadap hutan dan perubahan iklim dalam suatu platform yang disebut Balikpapan Challenge. Balikpapan Challenge adalah inisiatif baru dari Pemerintahan Sub-Nasional setingkat Provinsi dan Negara Bagian yang menyatukan pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, petani, dan masyarakat adat dalam komitmen aksional mengurangi deforestasi dan memerangi perubahan iklim. Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, sebagai tuan rumah GCF, bersama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) sebagai Sekretariat GCF Indonesia, akan meluncurkan platform Balikpapan Challenge pada Pertemuan Tahunan GCF di Balikpapan nanti.
Dalam pertemuan ini, perwakilan pemerintah provinsi anggota GCF Indonesia yang meliputi: Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat telah merumuskan sejumlah poin kepedulian pemerintahan sub-nasional terhadap hutan dan perubahan iklim dalam suatu platform yang disebut Balikpapan Challenge. Balikpapan Challenge adalah inisiatif baru dari Pemerintahan Sub-Nasional setingkat Provinsi dan Negara Bagian yang menyatukan pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, petani, dan masyarakat adat dalam komitmen aksional mengurangi deforestasi dan memerangi perubahan iklim. Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, sebagai tuan rumah GCF, bersama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) sebagai Sekretariat GCF Indonesia, akan meluncurkan platform Balikpapan Challenge pada Pertemuan Tahunan GCF di Balikpapan nanti.
Meeting bersama donor dan Kedubes (Sekjen AMAN Rukka di ujung kanan) |
Di samping itu, pertemuan persiapan ini juga menghadirkan Dirjen Perubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Kementerian Pertanian, dan 17 mitra pembangunan dari Kedutaan Besar, Organisasi Donor, dan lembaga-lembaga non-pemerintah. Poin-poin pertemuan ini adalah: (1) para Gubernur anggota GCF mengajak kerja sama yang erat antara Pemerintah Nasional dan Sub-Nasional serta semua pihak yang mempunyai perhatian pada pembangunan rendah emisi, (2) menempatkan kelompok-kelompok yang hidupnya tergantung pada hutan, terutama masyarakat adat sebagai aktor yang harus diutamakan dalam mengatasi kerusakan hutan dan perubahan iklim, (3) mengajak berbagai pihak, mitra pembangunan dan organisasi non-pemerintah untuk sama-sama mendukung dan mengawal proses menyiapkan Balikpapan Challenge dan mewujudkannya di masing-masing Provinsi dan Negara Bagian anggota GCF.
Berbagai pihak dari perwakilan negara lain dan donor mendukung rencana kerja GCF “Balikpapan Challenge” dan melihatnya sebagai potensi besar untuk momentum aksi sub-nasional sebagaimana dimandatkan Paris Agreement.
Berbagai pihak dari perwakilan negara lain dan donor mendukung rencana kerja GCF “Balikpapan Challenge” dan melihatnya sebagai potensi besar untuk momentum aksi sub-nasional sebagaimana dimandatkan Paris Agreement.