Wujudkan Pemberdayaan dan Dakwah, LAZNAS BMH Targetkan Capaian Zakat
https://www.jakartaforum.web.id/2017/05/wujudkan-pemberdayaan-dan-dakwah-laznas.html
Jakarta -Wujudkan Pemberdayaan dan Dakwah, LAZNAS BMH Targetkan Capaian Zakat. Mendukung berbagai program pemberdayaan dan dakwah, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menargetkan perolehan zakat sebesar Rp.50 miliar rupiah di tahun 2017.
Ketua Umum BMH Marwan Mujahidin menjelaskan, untuk meraih target tersebut BMH akan bersinergi dengan berbagai instansi yang ada melalui pengembangan teknologi informasi media online dan perangkat digitial lainnya.
Ketua Umum BMH Marwan Mujahidin menjelaskan, untuk meraih target tersebut BMH akan bersinergi dengan berbagai instansi yang ada melalui pengembangan teknologi informasi media online dan perangkat digitial lainnya.
Selain itu, kita juga akan membuka akses dana zakat dari diluar negeri, seperti di Korea, Jepang. Dengan membuka akses keluar negeri merupakan bentuk optimalisasi penggalangan zakat, terutama menggalang potensi tenaga kerja Indonesia di luar negeri, tutur Marwan di Jakarta baru baru ini.
Masih dalam rangka optimalisasi zakat, Marwan juga menegaskan bahwa selain menggalang zakat, BMH juga berfungsi menyadarkan umat tentang zakat. Untuk itu, seiring moment Ramadan ini merupakan peluang untuk melakukan perubahan untuk kondisi yang jauh lebih baik, terutama merubah kemiskinan didaerah pedalaman melalui optimalisasi dakwah.
BMH sebagai lembaga zakat nasional telah berdiri sejak 15 tahun lalu yang hingga saat ini memiliki jaringan perwakilan hampir di seluruh wilayah NKRI, tepatnya di 30 propinsi di Indonesia.
Laznas BMH juga telah mengantongi Surat Keputusan Menteri Agama N. 425 Tahun 2015 sesuai UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Selain itu, BMH juga berhasil menjalankan audit keuangan oleh akuntan publik setiap tahunnya dengan opini WFP (Wajar Tanpa Pengecualian) serta Audit Syariah oleh KEMENAG RI. Laznas BMH juga sukses menerapkan Standarisasi Manajemen Mutu International Standard Operational (ISO) 9001: 2008.
Pada tahun 2016 Laznas BMH mendapat kepercayaan masyarakat dengan total penghimpunan sebesar Rp. 140 milyar yang didayagunakan untuk beragam program seperti, Dai Tangguh, Senyum Anak Indonesia, Mandiri Terdepan, Pesantren Berdaya dan Sosial.
Selama Kiprah BMH 15 tahun dana zakat telah disalurkan kepada 4.990 Dai, 5 perguruan tinggi, 270 Sekolah Islam, 287 Pesantren, 100 Ambulan, 243 Panti Asuhan, dan 21 Cluster pemberdayaan. (ef)
Masih dalam rangka optimalisasi zakat, Marwan juga menegaskan bahwa selain menggalang zakat, BMH juga berfungsi menyadarkan umat tentang zakat. Untuk itu, seiring moment Ramadan ini merupakan peluang untuk melakukan perubahan untuk kondisi yang jauh lebih baik, terutama merubah kemiskinan didaerah pedalaman melalui optimalisasi dakwah.
BMH sebagai lembaga zakat nasional telah berdiri sejak 15 tahun lalu yang hingga saat ini memiliki jaringan perwakilan hampir di seluruh wilayah NKRI, tepatnya di 30 propinsi di Indonesia.
Laznas BMH juga telah mengantongi Surat Keputusan Menteri Agama N. 425 Tahun 2015 sesuai UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Selain itu, BMH juga berhasil menjalankan audit keuangan oleh akuntan publik setiap tahunnya dengan opini WFP (Wajar Tanpa Pengecualian) serta Audit Syariah oleh KEMENAG RI. Laznas BMH juga sukses menerapkan Standarisasi Manajemen Mutu International Standard Operational (ISO) 9001: 2008.
Pada tahun 2016 Laznas BMH mendapat kepercayaan masyarakat dengan total penghimpunan sebesar Rp. 140 milyar yang didayagunakan untuk beragam program seperti, Dai Tangguh, Senyum Anak Indonesia, Mandiri Terdepan, Pesantren Berdaya dan Sosial.
Selama Kiprah BMH 15 tahun dana zakat telah disalurkan kepada 4.990 Dai, 5 perguruan tinggi, 270 Sekolah Islam, 287 Pesantren, 100 Ambulan, 243 Panti Asuhan, dan 21 Cluster pemberdayaan. (ef)