Serangan Teror Guncang Paris, Piala Eropa 2016 Tetap Sesuai Rencana
https://www.jakartaforum.web.id/2015/11/serangan-teror-guncang-paris-piala.html
Jakarta - Serangan Teror Guncang Paris, Piala Eropa 2016 Tetap Sesuai Rencana. Paris diguncang kembali oleh serangan terror yang mematikan, dimana dalam jangka waktu kurang dari satu tahun Paris sudah menjadi sasaran dua serangan teror mematikan. Namun serangan teror tersebut tak membuat panitia penyelenggara Piala Eropa 2016 melakukan perubahan rencana.
Pada awal tahun 2015 tepatnya padatanggal 7 Januari 2015 silam, terjadi penembakan di sebuah kantor surat kabar Charlie Hebdo di Paris. Kantor tersebut diserbu dua pria bersenjata sambil menembaki orang-orang di dalam gedung. Tercatat 12 orang tewas dan 11 lainnya terluka akibat penyerangan ini.
Pada awal tahun 2015 tepatnya padatanggal 7 Januari 2015 silam, terjadi penembakan di sebuah kantor surat kabar Charlie Hebdo di Paris. Kantor tersebut diserbu dua pria bersenjata sambil menembaki orang-orang di dalam gedung. Tercatat 12 orang tewas dan 11 lainnya terluka akibat penyerangan ini.
Pada Jumat (13/11/2015) lalu telah terjadi pula serangan, kali ini dalam skala yang jauh lebih besar dari peristiwa Hebdo. Pada serangan tersebut ada tujuh titik yang menjadi target serangan, mulai dari gedung konser, restoran, hingga stadion. Serangan pada peristiwa ini menewaskan sedikitnya 129 orang.
Stade de France adalah salah satu stadion yang menjadi sasaran serangan yang mana pada saat itu sedang menggelar laga Perancis vs Jerman. Stadion Stade de France adalah salah satu yang akan digunakan pada perhelatan PialaEropa 2016 mendatang dan bahkan stadion tersebut rencananya akan dipakai untuk menggelar laga pembukaan dan laga final Piala Eropa 2016.
Namun pihak penyelenggara Piala Eropa 2016 memastikan turnamen akan tetap berjalan sesuai rencana awal. Mereka tak akan membatalkan atau memindahkan lokasi turnamen karena adanya serangan terror yang terjadi pada jumat lalu.
"Resiko sudah meningkat satu level pada Januari lalu dan sekarang makin tinggi," ujar Presiden Piala Eropa 2016, Jacques Lambert, kepada stasiun radio RTL.
"Kami akan membuat keputusan-keputusan yang kami perlukan untuk memastikan Euro 2016 berjalan dalam kondisi keamanan terbaik. Pengamanan di dalam stadion bagus. Risiko yang lebih besar ada di jalan-jalan, dalam pertemuan-pertemuan spontan," kata Lambert.
"Bertanya-tanya apakah Euro 2016 harus dibatalkan adalah mengikuti permainan teroris," tegasnya. (Aod)
