Program CSR Perusahaan Kehutanan Berdampak Positif
https://www.jakartaforum.web.id/2015/09/program-csr-perusahaan-kehutanan.html
Jakarta - Program CSR Perusahaan Kehutanan Berdampak Positif. Pelaksanaan kewajiban sosial dan lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan setiap perusahaan kehutanan terbukti memberi dampak positif kepada masyarakat.
"Berbagai varian program CSR yang dijalankan perusahaan menjadi cermin bahwa sebuah program sangat tergantung pada kebutuhan riil masyarakat setempat serta bentuk relasi perusahaan dan masyarakat, yang belum tentu cocok dikembangkan di tempat lain," kata ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Sugiono pada peluncuran buku Menyingkap Bisnis Kehutanan Indonesia: Meretas Kiprah yang tak Tercacat. Peluncuran ini diselenggarakan gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Senin ( 31/08/2015)
"Berbagai varian program CSR yang dijalankan perusahaan menjadi cermin bahwa sebuah program sangat tergantung pada kebutuhan riil masyarakat setempat serta bentuk relasi perusahaan dan masyarakat, yang belum tentu cocok dikembangkan di tempat lain," kata ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Sugiono pada peluncuran buku Menyingkap Bisnis Kehutanan Indonesia: Meretas Kiprah yang tak Tercacat. Peluncuran ini diselenggarakan gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Senin ( 31/08/2015)
Peluncuran buku secara resmi dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Buku tersebut diterbitkan oleh Yayasan Forespect ditulis oleh aktivis kehutanan sosial Diah Y Suradiredja bersama wartawan senior Sigit Pramono.
Dalam sambutannya Menteri Siti menyatakan, kegiatan CSR oleh perusahaan kehutanan yang didokumentasikan dengan baik akan dapat dilihat capaiannya. Tanpa dokumentasi, kegiatan CSR yang sangat bernilai kemanusiaan dan lingkungan ini akan terhapus dari ingatan.
"Di tengah kemalasan menulis yang melanda sebagian besar elemen Bangsa Indonesia, buku ini dapat menjadi oase. Buku ini menjawab penilaian negatif serta sikap skeptis beberapa kalangan tentang pelaksanaan CSR oleh perusahaan kehutanan, kata Menteri.
Penulis buku Diah menuturkan penulisan buku melalui rangkaian ekspedisi dari berbagai perusahaan kehutanan. Ekspedisi berlangsung di lima wilayah dengan delapan perusahaan, antara lain di provinsi Riau ( PT. Riau Andalan Pulp & Paper, PT. Arara Abadi, PT. Diamond Raya Timber), Provinsi Kalimantan Barat (PT. Sari Bumi Kusuma dan PT. Finantara Intiga), Provinsi Kaltim (PT. Inhutani I), Provinsi Papua Barat (PT. Wijaya Sentosa) dan Jawa (Perum Perhutani).
Dalam sambutannya Menteri Siti menyatakan, kegiatan CSR oleh perusahaan kehutanan yang didokumentasikan dengan baik akan dapat dilihat capaiannya. Tanpa dokumentasi, kegiatan CSR yang sangat bernilai kemanusiaan dan lingkungan ini akan terhapus dari ingatan.
"Di tengah kemalasan menulis yang melanda sebagian besar elemen Bangsa Indonesia, buku ini dapat menjadi oase. Buku ini menjawab penilaian negatif serta sikap skeptis beberapa kalangan tentang pelaksanaan CSR oleh perusahaan kehutanan, kata Menteri.
Penulis buku Diah menuturkan penulisan buku melalui rangkaian ekspedisi dari berbagai perusahaan kehutanan. Ekspedisi berlangsung di lima wilayah dengan delapan perusahaan, antara lain di provinsi Riau ( PT. Riau Andalan Pulp & Paper, PT. Arara Abadi, PT. Diamond Raya Timber), Provinsi Kalimantan Barat (PT. Sari Bumi Kusuma dan PT. Finantara Intiga), Provinsi Kaltim (PT. Inhutani I), Provinsi Papua Barat (PT. Wijaya Sentosa) dan Jawa (Perum Perhutani).