DENIED Grup Band Cadas Asal Jakarta Rilis Album Perdana
https://www.jakartaforum.web.id/2019/08/denied-grup-band-cadas-asal-jakarta.html
Jakarta - Krisis multi-dimensional yang tak kunjung usai melanda negeri ini secara langsung menghasilkan bibit unggul bagi pertumbuhan subur band-band pengusung musik cadas.
Melalui medium seni bising inilah mereka dapat mengekspresikan kekecewaan dan kegeramannya terhadap berbagai isu-isu sosial, politik dan ekonomi secara massif-agresif.
Melihat dan merasakan sendiri hidup di scene musik bawah tanah, seolah-olah kita sedang menuai hasil panen dengan berbagai genre mulai dari punk rock, hardcore, thrash metal, death metal, black metal hingga grindcore.
Tak terkecuali dengan Denied, Band grindcore pendatang baru yang dihuni oleh muka-muka lawas ini sudah menentukan sikap melalui pemilihan nama.
Denied yang secara kontekstual berarti menolak keras terhadap segala bentuk tren arus utama yang dapat mengontaminasi idealisme dan kejujuran mereka dalam bermusik.
Pernyataan sikap tersebut semakin ditegaskan dalam salah satu lagu andalannya yang berdurasi singkat dan bertempo super cepat berjudul Trendy Bangsat.
Lagu-lagu lainnya pun seperti memuntahkan amarah dan kemuakan mereka yang terpendam seperti Land of Massacre, Mental Budak Jiwa Penjilat, Provokasi, Politik dan Agama, Polemik Malapetaka melalui gemuruh super sonik yang memprovokasi headbanging dan pogo secara non-stop.
Denied resmi dibentuk pada 2016 oleh duo sohib berdomisili kota Depok, yakni dramer Bondie Destiant (eks-Panic Disorder) dan gitaris Yudhistira Sidharta (eks-Maggot, TheTheMyth). Padahal awalnya mereka hanya sekadar bersenang-senang jamming lagu-lagu cover di akhir pekan karena rumah mereka berdekatan sebelum akhirnya berkembang menjadi serius dan kemudian berhasil menciptakan 4 lagu. Dari sini mereka lantas bertemu Donni Rimata (Tengkorak, eksSuffering) yang didaulat bermain bass. Donni adalah dramer Tengkorak periode 1998-2004 dan banting stir ke bass mulai 2015. Singkat cerita, akhirnya formasi Denied lengkap setelah vokalis Didik Wibowo a.k.a Mbah Koi (Cosmic Vortex, Peligro, eks-Genderuwo, Grafenberg) bergabung.
Sejak itu mereka semakin intensif di studio latihan menggarap materi lagu dan mulai bergerilya dengan memperbanyak jam terbang di berbagai panggung scene metal di dalam dan luar kota. Bahkan sempat menggerinda Deathober Fest di Penang, Malaysia, 6 Oktober 2018 lalu bersama band-band negeri jiran seperti Mandatory, Damokis, dll. Sebelum itu, pada awal tahun 2018, Denied telah merampungkan rekaman 13 lagu untuk album debutnya.
Berselang beberapa waktu para personel Denied sering bertemu dengan Dipa Biomantara (Noxa, Cosmic Vortex) yang memiliki visi dan misi sejalur dan berakhir dengan direkrutnya Dipa menjadi bassis baru yang membuat posisi Donni Rimata bergeser ke gitar. Tidak sedikit yang menjuluki Denied sebagai ‘grindcore all stars’ karena band ini dihuni oleh para musisi grindcore kawakan. Yang pasti bersama formasi teranyar ini Denied memiliki amunisi yang lebih berbahaya untuk menggebrak panggung-panggung musik cadas di mana saja. Dan bersiaplah telinga kalian untuk dibombardir oleh album debut Denied yang berjudul “Mental Budak Jiwa Penjilat”. Dirilis oleh Blackandje Records pada 5 Agustus 2019 dalam format CD. Serta bersiaplah kota-kota kalian turut dibombardir Denied dalam rangkaian promo tour album ini. Grind on!
Link: https://www.blackandje.com/mental-budak-jiwa-penjilat--album-studio-perdana-denied-
Link: https://www.blackandje.com/mental-budak-jiwa-penjilat--album-studio-perdana-denied-