Masuk Industri Pertahanan GMF Kembangkan Kapabilitas Perawatan Pesawat Militer

Jakarta -  PT GMF AeroAsia Tbk. (GMF) mengikuti perhelatan Indo Defense 2018 Expo & Forum di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta. Pada hari pertama ajang besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan ini, 

GMF melakukan 3 penandatanganan kerja sama untuk segmen bisnis perawatan pesawat militer (9/11). Kerja sama yang pertama dilakukan dengan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau INUKI. BUMN yang bergerak di bidang produksi  instrumentasi nuklir, jasa rekayasa nuklir, aplikasi teknik nuklir dan jasa Teknik ini bekerja sama dengan GMF untuk mengembangkan teknologi modifikasi Lap Joint  untuk pesawat Boeing 737 classic. 


Perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh Direktur GMF, Beni Gunawan dan Direktur Administrasi & Keuangan INUKI, Lenggoeni. Pada kesempatan tersebut Beni mengatakan bahwa pengembangan yang akan dijalankan bersama dengan INUKI dapat mendatangkan kapabilitas baru bagi GMF. Ia menambahkan bahwa tipe pesawat Boeing 737 classic banyak digunakan oleh militer. “GMF sudah dikategorikan sebagai salah satu usaha dalam industri pertahanan karena merupakan industri  strategis dan dapat menghasilkan peralatan dan dukungan logistik,” kata Beni. Sejalan dengan Beni, Lenggoeni mengatakan bahwa sebagai usaha di bidang industri pertahanan, INUKI mendukung GMF dari sisi RDT & E (Reseach Development Test & Evaluation) sebagai kontribusi nyata dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Selain kerja sama untuk pengembangan kapabilitas baru, GMF juga menandatangani nota kesepemahaman (MoU) dengan manufaktur mesin pesawat kelas dunia, Rolls Royce. GMF dan Rolls Royce sepakat untuk mengembangkan kapabiltas baru bagi GMF. Penandatangan nota kesepemahaman ini dilakukan oleh VP Engine Maintenance GMF, Leonardus Adriyanto dan Senior Vice President Defence India & South East Asia, Louise Donaghey. 


Disaksikan oleh Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto, nota kesepemahaman ini bertujuan untuk pengembangan kapabilitas perawatan mesin Rolls Royce tipe T56 yang banyak digunakan untuk pesawat militer C-130. Iwan mengatakan, industri perawatan pesawat militer merupakan pasar yang sangat menjanjikan, namun selama ini masih dikerjakan di luar negeri. “Kami mencoba untuk mengambil pasar militer, diawali dengan pengembangan kapabilitas perawatan mesin pesawatnya karena sejalan dengan target perusahaan saat ini yaitu memperbesar porsi perawatan mesin pesawat,” ujar Iwan. Disaat yang bersamaan, 

Donaghey mengatakan bahwa pihaknya melihat potensi dan kualitas yang dimiliki GMF dapat mengakomodir standard tinggi yang dimiliki Rolls Royce dalam melakukan perawatan setiap produknya. “Rolls Royce memiliki rekam jejak yang cukup lama dalam melakukan pembuatan dan perawatan mesin pesawat. Bekerja sama dengan GMF dapat membawa keuntungan yang sama bagi kedua belah pihak,” ujar Donaghey. Menurutnya GMF dan Rolls Royce kedepan akan mendalami lagi kerja sama ini untuk memantapkan industri perawatan pesawat militer di Indonesia.

Penetrasi Pasar Helikopter
Selain pengembangan kapabilitas baru dan juga mesin pesawat militer, GMF juga menggandeng operator Helikopter terkemuka dalam negeri, Derazona Air Service. GMF menandatangani perjanjian Total Logistics Solutions untuk Derazona Air Services. Ditanda tangani oleh Direktur GMF, Beni Gunawan dan Direktur Utama Derazona Air Service, Atty Boedimilyarti , kesepakatan ini merupakan milestone baru untuk GMF dalam melakukan penetrasi  pasar Helikopter atau pesawat dengan rotary engine. Beni mengatakan ini awal yang baik untuk mulai menggarap pasar perawatan helicopter. “Kami mengawali dengan penyediaan jasa layanan logistik bagi Derazona. Menggunakan fasilitas Kawasan berikat yang dimiliki GMF kami percaya akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan kami dalam memercayakan armadanya kepada GMF,” ujar Beni. Sejalan dengan itu, Atty menyampaikan antusiasmenya bekerja sama dengan GMF dengan mempertimbangkan nama baik GMF sebagai alasan kerja sama.”GMF sudah lama berkecimpung dalam bidang perawatan pesawat ditambah layanan PLB GMF hanya satu-satunya di Indonesia. Sebagai operator helicopter yang cukup besar di Indonesia, kami dapat memanfaatkan kemudahan ini sebagai nilai tambah bagi armada Derazona,” kata Atty. Penambahan kapabilitas dan pasar baru ini nantinya diharapkan dapat menambah portfolio GMF dalam dunia perawatan. Beni berkata, “Penetrasi pasar dan terus mengembangkan kemampuan dalam industri perawatan pesawat menjadi komitmen kami sebagai Total Solutions Provider bagi jasa perawatan pesawat yang andal di Kawasan Asia Pasifik,” pungkasnya.


Related

Peristiwa 6296973391536134253
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item