Renewable Innovation Forum Dorong Peningkatan Energi Baru Terbarukan

Jakarta - Renewable Innovation Forum Dorong Peningkatan Energi Baru Terbarukan. Saat ini lebih dari 2,000 desa di Indonesia mengalami kesulitan akses terhadap Iistrik pada tahun 2017. Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah seperti kurangnya teknisi lokal, sulitnya pengoperasian dan servis, serta kebutuhan pemeliharaan jangka panjang. Oleh karena itu pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mencari solusinya.

Salah satu aspek yang kerap disinggung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan adalah tentang energi berkeadilan. Energi berkeadilan ini mendapat penekanan dalam pengelolaan energi dan sumber daya mineral. Namun oleh berbagai kalangan, energi berkeadilan inj masih dianggap sebagai jargon. Walapun pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan peraturan sebagai manifestasi dan' tema energi berkeadilan itu.


Melihat situasi ini, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria, The Purnomo Yusgiantoro Center mengadakan acara Renewable Innovation Forum : Sustainable Off-grid Electrification and Renewable Energy Opportunities in Indonesia. Menteri ESDM Ignasius Jonan  menjadi pembicara kunci dan memaparkan terutama terkait beberapa kebijakan dan visi pemerintah tentang pengembangan EBT di Indonesia. 

Pemerintah memiliki target energi terbarukan 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025. Dengan demikian, pada 2025, kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan di Indonesia harus mencapai 45.000 megawatt (MW). Saat ini, kapasitas terpasang baru 7.500 MW.

Selain tersedia dengan cukup, energi terbarukan mesti memenuhi syarat keterjangkauan. Selain membuat pasokan energi Iebih andal, semakin banyak warga bisa mengakses. SaIah satu kemungkinannya adalah dengan menerapkan off-grid electrification and renewable energy. Mekanisme ini memungkinkan ada penyimpanan energi sekaligus peralihan otomatis antara penggunaan energi terbarukan dan energi konvensional.

Mekanisme Sustainable off-grid electrification and renewable energy ini dipaparkan oleh Duta Besar Indonesia Astari Rasjid dan CEO International Power Supply (IPS)  Alexander Rangelov. Keduanya berupaya meningkatkan kerja sama antara kedua negara dalam bidang energi dengan menggandeng The Purnomo Yusgiantoro Center untuk membuat Renewable Innovation Forum. Kerja sama akan dilaksanakan berkelanjutan, yang mana ditandai dengan penandatangan MoU untuk studi Iebih lanjut dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pertahanan (UNHAN).

Dalam kegiatan ini Alexander Rangelov dari International Power Supply (IPS)  membagikan pengalamannya dalam aplikasi Exeron, teknologi yang bisa mengubah-ubah penggunaan sehari-hari energi EBT dan konvensional. Teknologi ini sudah digunakan di 58 negara. 

Exeron bisa digunakan di desa-desa karena desainnya yang ringkas, pemeliharaan yang sederhana dan hemat energi. Teknologi ini adalah hasil dari riset bertahun-tahun. Riset ini yang akan dibagikan lewat kerja sama transfer teknologi dan saling berbagi antara IPS dan ITB serta Unhan. Diharapkan, kerja sama ini bisa mencetak sumber daya manusia serta mendorong generasi muda Indonesian untuk membuat pabrik Exeron di dalam negeri. 

Saat ini, Exeron telah dipasang di terminal bus di Solo sebagai bagian dari proyek Kementerian Perhubungan. Alat ini bisa menggabungkan dan mengolah energi dari matahari dan energi listrik konvensional. Dengan demikian, sistem yang hibrid ini bisa menggunakan energi matahari jika memungkinkan, namun bisa langsung diubah untuk menggunakan tenaga listrik dari PLN ketika cuaca mendung atau energi matahari tidak tersedia. 

Exeron bisa menyediakan sistem yang bisa menyediakan listrik secara berkelanjutan di daerah-daerah terpencil. Hal ini bisa juga untuk mengurangi pemakaian solar untuk PLTD di desa-desa. Hal lni tidak saja ramah lingkungan karena mengurangi polusi tetapi juga mengarah pada eflsiensi secara lebih luas. 

Related

Peristiwa 8705776726061193429
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item