Upaya Balitbangtan Wujudkan Kawasan Diversifikasi Pangan
https://www.jakartaforum.web.id/2017/10/upaya-balitbangtan-wujudkan-kawasan.html
Jakarta - Upaya Balitbangtan Wujudkan Kawasan Diversifikasi Pangan. Balitbang Kementerian Pertanian ditantang mewujudkan beberapa Kawasan Diversifikasi Pangan yang dapat dijadikan model gerakan diversifikasi pangan nasional. Demikian hal ini terurai saat Balitbang menggelar talkshow diversifikasi pangan "Mengangkat Pangan Lokal Untuk Percepatan Diversifikasi Pangan Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional", di Pasarminggu (24/10).
Berdasarkan hal itu, Balitbang memiliki beberapa model pengembangan diversifikasi pangan yang mengangkat potensi pangan lokal seperti sorgum di Demak dan Larantuka.
Selanjutnya model bioindustri sagu di Kehiran, Papua: model bioindustri jagung di Kupang Timur (NTT); model diversiiikasi pangan berbasis hanjeli di Sumedang serta berbasis ubikayu di Cimahi. Demikian seperti keterangan tertulis yang diterima dari Balitbangtan.
Upaya kawasan diversifikasi pangan lokal yang dilakukan Balitbangtan rupanya sejalan dengan upaya BPPT. BPPT (Bidang Agro Industri dan Bioteknologi) dalam hal ini telah melakukan inovasi pangan yaitu perekayasaan alsin pengolahan sagu.
Sejalannya program kedua lembaga dan instansi pemerintah itu, tentunya merupakan potensi besar mendukung kedaulatan pangan nasional melalui pengembangan kawasan diversifikasi pangan.
Upaya diversfikasi pangan lokal oleh instansi pemerintah itu berlatarbelakang momentum Hari Pangan Sedunia ke XXXVII Tahun 2017, yang dilakukan pada Perayaan HPS 2017 di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Dimoment itu (Balitbangtan) mengajak berbagai pihak untuk kembali pada potensi pangan lokal yang tersebar di setiap daerah untuk dikembangkan sebagai pangan pokok melalui program percepatan diversilikasi pangan.
Talkshow yang digelar di Aula Balitbangtan turut dihadiri Dr. R.Herman Khaeron (Wakil Ketua Komisi Vll), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diwakili oleh Prof. Dr.Eng. Eniya Listiani Dewi (Deputi Kepala BPPT Bidang Agroindustri dan Bioteknologi). (Hms/ef) Upaya Balitbangtan Wujudkan Kawasan Diversifikasi Pangan
JAKARTA,
Balitbang Kementerian Pertanian ditantang mewujudkan beberapa Kawasan Diversifikasi Pangan yang dapat dijadikan model gerakan diversifikasi pangan nasional. Demikian hal ini terurai saat Balitbang menggelar talkshow diversifikasi pangan "Mengangkat Pangan Lokal Untuk Percepatan Diversifikasi Pangan Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional", di Pasarminggu (24/10).
Berdasarkan hal itu, Balitbang memiliki beberapa model pengembangan diversifikasi pangan yang mengangkat potensi pangan lokal seperti sorgum di Demak dan Larantuka.
Selanjutnya model bioindustri sagu di Kehiran, Papua: model bioindustri jagung di Kupang Timur (NTT); model diversiiikasi pangan berbasis hanjeli di Sumedang serta berbasis ubikayu di Cimahi. Demikian seperti keterangan tertulis yang diterima dari Balitbangtan.
Upaya kawasan diversifikasi pangan lokal yang dilakukan Balitbangtan rupanya sejalan dengan upaya BPPT. BPPT (Bidang Agro Industri dan Bioteknologi) dalam hal ini telah melakukan inovasi pangan yaitu perekayasaan alsin pengolahan sagu.
Sejalannya program kedua lembaga dan instansi pemerintah itu, tentunya merupakan potensi besar mendukung kedaulatan pangan nasional melalui pengembangan kawasan diversifikasi pangan.
Upaya diversfikasi pangan lokal oleh instansi pemerintah itu berlatarbelakang momentum Hari Pangan Sedunia ke XXXVII Tahun 2017, yang dilakukan pada Perayaan HPS 2017 di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Dimoment itu (Balitbangtan) mengajak berbagai pihak untuk kembali pada potensi pangan lokal yang tersebar di setiap daerah untuk dikembangkan sebagai pangan pokok melalui program percepatan diversilikasi pangan.
Talkshow yang digelar di Aula Balitbangtan turut dihadiri Dr. R.Herman Khaeron (Wakil Ketua Komisi Vll), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diwakili oleh Prof. Dr.Eng. Eniya Listiani Dewi (Deputi Kepala BPPT Bidang Agroindustri dan Bioteknologi). (Hms/ef)
