Mengenal Lebih Dekat Aksi Nyata Mitigasi dan Adaptasi melalui Paviliun Indonesia
https://www.jakartaforum.web.id/2017/08/mengenal-lebih-dekat-aksi-nyata.html
Jakarta -Mengenal Lebih Dekat Aksi Nyata Mitigasi dan Adaptasi melalui Paviliun Indonesia. Mendukung negosiasi negara Indonesia pada Conference on Parties (COP)- 23 United Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bonn tanggal 6-17 November 2017, Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menghelat ajang publikasi dan promosi aksi nyata pengendalian perubahan iklim di Indonesia melalui Paviliun Indonesia (Indonesia Pavilion).
Paviliun Indonesia bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat internasional, sebagai upaya soft diplomacy, atas kebijakan, inovasi, dan implementasi Indonesia – Nationally Determined Contributions (INDC’s), sebagaimana disampaikan oleh Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Agus Justianto,dalam konferensi pers Kick Off Persiapan Pavilion Indonesia di Jakarta (16/08/2017).
Paviliun Indonesia bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat internasional, sebagai upaya soft diplomacy, atas kebijakan, inovasi, dan implementasi Indonesia – Nationally Determined Contributions (INDC’s), sebagaimana disampaikan oleh Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Agus Justianto,dalam konferensi pers Kick Off Persiapan Pavilion Indonesia di Jakarta (16/08/2017).
“Selain ajang promosi, Paviliun Indonesia juga sebagai wadah para stakeholders di Indonesia untuk menginformasikan program, kegiatan, inovasi dan produk terkait dengan perubahan iklim atau pembangunan rendah emisi karbon”, Agus menambahkan.
Dalam paviliun yang bertema “ A Smarter World : Green Solutions for A Changing Climate” ini, mengangkat konsep interaksi dengan pengunjung, dan akan diisi dengan kegiatan talkshow, eksibisi, video visual pameran, dan pertunjukan seni. Agus juga menyampaikan ada empat sub tema dalam pavilion kali ini, yaitu, strategi (strategy), perencanaan (plan), implementasi (implementation) dan telaahan (review).
Sementara itu, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, Noer Adi Wardojo selaku kordinator Tim Materi dalam Paviliun menyampaikan bahwa topik talkshow dibagi kedalam empat klaster, yaitu Policy Works, Operational Works, Societal Works, dan Collaborative Works.
“Masing-masing akan membahas seputar kebijakan, kegiatan operasional, komunikasi dan pelibatan masyarakat, serta aksi kolaboratif, dalam implementasi Nationally Determined Contributions (NDC) pada lima sektor penting di Indonesia, yaitu kehutanan, pertanian, energi, industri, dan limbah”, ujar Noer Adi.
Mendukung Agus Justianto, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, selaku Koordinator Tim Pameran, juga menerangkan bahwa Paviliun Indonesia akan diperkaya dengan desain dinding interaktif (interactive wall).
“Konsep dinding interaktif ini menggambarkan kemajuan implementasi NDC pada lima sektor yang telah berlangsung di Indonesia”, ujar Djati.
Paviliun Indonesia akan digelar di Bula Zone, kota Bonn, Jerman pada area seluas 350 m2, dan akan melibatkan kontributor dari dalam dan luar negeri, termasuk BUMN. Sejumlah pakar dalam bidang aksi mitigasi dan adaptasi juga akan hadir sebagai pembicara. Dengan adanya paviliun Indonesia ini, diharapkan dapat menggugah kepedulian dunia terhadap perubahan ikim dan pembangunan rendah emisi karbon di masa depan
Dalam paviliun yang bertema “ A Smarter World : Green Solutions for A Changing Climate” ini, mengangkat konsep interaksi dengan pengunjung, dan akan diisi dengan kegiatan talkshow, eksibisi, video visual pameran, dan pertunjukan seni. Agus juga menyampaikan ada empat sub tema dalam pavilion kali ini, yaitu, strategi (strategy), perencanaan (plan), implementasi (implementation) dan telaahan (review).
Sementara itu, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, Noer Adi Wardojo selaku kordinator Tim Materi dalam Paviliun menyampaikan bahwa topik talkshow dibagi kedalam empat klaster, yaitu Policy Works, Operational Works, Societal Works, dan Collaborative Works.
“Masing-masing akan membahas seputar kebijakan, kegiatan operasional, komunikasi dan pelibatan masyarakat, serta aksi kolaboratif, dalam implementasi Nationally Determined Contributions (NDC) pada lima sektor penting di Indonesia, yaitu kehutanan, pertanian, energi, industri, dan limbah”, ujar Noer Adi.
Mendukung Agus Justianto, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, selaku Koordinator Tim Pameran, juga menerangkan bahwa Paviliun Indonesia akan diperkaya dengan desain dinding interaktif (interactive wall).
“Konsep dinding interaktif ini menggambarkan kemajuan implementasi NDC pada lima sektor yang telah berlangsung di Indonesia”, ujar Djati.
Paviliun Indonesia akan digelar di Bula Zone, kota Bonn, Jerman pada area seluas 350 m2, dan akan melibatkan kontributor dari dalam dan luar negeri, termasuk BUMN. Sejumlah pakar dalam bidang aksi mitigasi dan adaptasi juga akan hadir sebagai pembicara. Dengan adanya paviliun Indonesia ini, diharapkan dapat menggugah kepedulian dunia terhadap perubahan ikim dan pembangunan rendah emisi karbon di masa depan