KLHK Dukung Operasi Sapu Jagad 2017 untuk Bersihkan Gunung dari Sampah

Jakarta -KLHK Dukung Operasi Sapu Jagad 2017 untuk Bersihkan Gunung dari Sampah. Gunung sebagai lokasi wisata alam yang sangat berpotensi, kini menghadapi permasalahan cukup serius. Peningkatan aktivitas pendakian di gunung-gunung Indonesia, termasuk kawasan Taman Nasional (TN), turut meningkatkan volume sampah yang dihasilkan dalam 5 tahun terakhir ini.

Dalam diskusi yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan komunitas peduli sampah gunung dan hutan Indonesia, Trashbag Community (TC), di Jakarta (17/08/2017), Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno, menyampaikan tak kurang dari 2,4 ton atau lebih dari 600 kantong sampah, berhasil dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia pada gelaran operasi bersih bertajuk Sapu Jagad di tahun 2015 lalu.


Sementara itu, TC mencatat, sampah plastik mendominasi dengan persentase 36% atau sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23% atau mencapai 491 kilogram, dan sampah puntung rokok 10% atau berkisar 213 kilogram.

Menyadari volume sampah yang terus meningkat saat ini, TC bersama KLHK melaksanakan Sapu Jagad 2017 pada tanggal 15 - 24 Agustus 2017, secara serentak di 17 gunung di Indonesia.

Tujuan kegiatan ini, disampaikan Wiratno, bukan hanya untuk membersihkan sampah di gunung, melainkan juga sebagai sarana edukasi dan persuasi kepada para pelaku aktivitas pendakian gunung.

“Diperlukan kesadaran pendaki untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mengenai problematika sampah di gunung,”ujar Wiratno.

Wiratno juga menyampaikan bahwa problematika sampah gunung itu bukan saja tanggungjawab Pemerintah atau TC saja, melainkan seluruh elemen masyarakat.

“Volume sampah gunung akan terus meningkat jika para pendaki tidak menyadari tanggungjawabnya terhadap pelestarian lingkungan. Gunung bukan tempat sampah,”tegas Wiratno.

Ketua Pelaksana Sapu Jagad 2017, Gerry Patra Prawira memprediksi akan terkumpul sedikitnya 5 ton sampah dalam gelaran kegiatan bersih-bersih gunung tahun ini. Selain melakukan operasi, menurut Gerry kegiatan ini juga menjadi pembelajaran betapa pentingnya dampak buruk sampah terhadap keseimbangan ekosistem ke beberapa komunitas pendaki.

“Pesan kami singkat saja. Bawa pulang sampahmu karena gunung adalah salah satu tempat main kita. Jadi sudah seharusnya kita sadari, lindungi, lestarikan,” cetus Gerry.

Operasi bersih Sapu Jagad 2017 akan diikuti sedikitnya 1.346 orang, yang terdiri dari Siswa Pecinta Alam (Sispala), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), pendaki hingga Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan anggota masyarakat.

 Adapun ketujuhbelas lokasi Sapu Jagad 2017 antara lain yaitu, Gunung Talang (Sumatera Barat), Taman Nasional Kerinci Seblat(Jambi), Gunung Pulosari (Banten), Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Jawa Barat), Taman Nasional Gunung Ciremai(Jawa Barat), Gunung Cikuray (Jawa Barat), Gunung Slamet (Jawa Tengah), Gunung Sindoro (Jawa Tengah), Taman Nasional Gunung Merbabu (Jawa Tengah), Gunung Lawu (Jawa Tengah), Gunung Penanggungan(Jawa Timur), Gunung Welirang (Jawa Timur), Gunung Batur (Bali), Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Gunung Serang (Kalimantan Barat), Taman Nasional Lorelindu - Gn. Nokilalaki (Sulawesi Tengah), dan Gunung Bawakaraeng (Sulawesi Selatan).

 Kegiatan ini menggugah kesadaran berbagai pihak baik pihak jajaran pemerintahan, swasta, kelompok masyarakat dan pihak lainnya. Salah satunya Arif Fatullah sebagaiSenior Manager Sustainable Development AQUA Grup, yang mengatakan bahwa keterlibatan AQUA Grup dalam aksi ini adalah sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap sampah plastiknya.

 “Sampah botol plastik dapat bermanfaat jika dikelola dengan baik. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” ujar Arif

Related

Peristiwa 5156926749623650809
jasa-ekspedisi
Ajang Berita

Hubungi kami

Nama

Email *

Pesan *

Jumlah Pengunjung

item