Dispenad : Sinergitas TNI AD dan Kepolisian Solid Brantas Ancaman Teroris
https://www.jakartaforum.web.id/2017/06/dispenad-sinergitas-tni-ad-dan.html
Jakarta -Dispenad : Sinergitas TNI AD dan Kepolisian Solid Brantas Ancaman Teroris. Menanggapi aksi brutal teroris, terutama pasca ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu belum lama ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Alfret Denny D. Tuejeh mengatakan bahwa TNI AD selalu siap bersinergi dengan Kepolisian untuk memberantas upaya teroris yang mengganggu stabilitas keamanan nasional.
"Perpaduan kerjasama TNI dan Polisi dalam penanganan teroris tentunya dipastikan akan solid. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita bersinergi saat penangkapan Santoso di Poso", tutur Kadispenad saat gelar silahturahmi bersama awak media di kantornya Jakarta Pusat (31/5).
"Perpaduan kerjasama TNI dan Polisi dalam penanganan teroris tentunya dipastikan akan solid. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita bersinergi saat penangkapan Santoso di Poso", tutur Kadispenad saat gelar silahturahmi bersama awak media di kantornya Jakarta Pusat (31/5).
Bagi TNI AD, lanjut Kadispenad, kita selalu memantau dan mewaspadai keberadaan teroris di tanah air. "Kita Selalu mewaspadai apapun kegiatan teroris di Indonesia. Dan kekuatan kita sangat kuat bila berhadapan dengan mereka".
Ia juga menyampaikan tentang perkembangan ancaman ISIS yang telah berada di Philipina, menurutnya, TNI AD selalu memantau pergerakan mereka. Ia pun mencontohkan, "Seperti Pangdam Pattimura yang selalu memonitor dan mengawasi wilayah perbatasan yang rawan disusupi. Mereka kerap mengeluarkan pernyataan bagaimana informasi antisipasi langkah langkah yang sudah dilakukan. Namun hal ini tidak digembar gemborkan", tutur Kadispenad.
Ia menambahkan, "Biasanya apabila ada tindak aksi teroris yang terjadi diluar negeri, hal itu akan menjadi evaluasi aparat diseluruh negara. (ef)
Ia juga menyampaikan tentang perkembangan ancaman ISIS yang telah berada di Philipina, menurutnya, TNI AD selalu memantau pergerakan mereka. Ia pun mencontohkan, "Seperti Pangdam Pattimura yang selalu memonitor dan mengawasi wilayah perbatasan yang rawan disusupi. Mereka kerap mengeluarkan pernyataan bagaimana informasi antisipasi langkah langkah yang sudah dilakukan. Namun hal ini tidak digembar gemborkan", tutur Kadispenad.
Ia menambahkan, "Biasanya apabila ada tindak aksi teroris yang terjadi diluar negeri, hal itu akan menjadi evaluasi aparat diseluruh negara. (ef)
