ADHYAKSA: HADAPI 4 I DENGAN AMALKAN PANCASILA
https://www.jakartaforum.web.id/2017/05/adhyaksa-hadapi-4-i-dengan-amalkan.html
Jakarta -ADHYAKSA: HADAPI 4 I DENGAN AMALKAN PANCASILA. Minimnya implementasi nilai nilai Pancasila di kehidupan masyarakat belakangan ini menjadi perhatian khusus bagi Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault.
“Pancasila jangan dijadikan slogan semata, tapi harus diimplementasikan. 4 I yang menjadi masalah bangsa Indonesia ini bisa dihadapi dengan pengamalan pancasila,” ujar Adhyaksa baru baru ini saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Pendidikan Pilar Kekuatan Bangsa” yang diadakan Forum Akademisi Indonesia (FAI) di aula AMIK BSI Jakarta.
“Pancasila jangan dijadikan slogan semata, tapi harus diimplementasikan. 4 I yang menjadi masalah bangsa Indonesia ini bisa dihadapi dengan pengamalan pancasila,” ujar Adhyaksa baru baru ini saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Pendidikan Pilar Kekuatan Bangsa” yang diadakan Forum Akademisi Indonesia (FAI) di aula AMIK BSI Jakarta.
Lebih lanjut Adhyaksa menuturkan, 4 I itu yaitu industri, investasi, individualis, dan informasi. Orang-orang saat ini, menurut dia, individualis, seolah hidup di dalam lift karena orang yang di dalam lift biasanya hanya diam dan fokus pada tujuan yang akan dicapai.
Terkait dengan pesatnya informasi belakangan ini, Adhyaksa mengatakan, “Informasi masuknya luar biasa, tapi orang-orang tidak bisa menyaring setiap informasi yang ada. Padahal informasi itu ada yang berupa fitnah, hoax, dan lain-lain,” Ia menambahkan, masalah informasi ini juga sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan di Indonesia saat ini, ungkapnya dihadapan 250 peserta yang berasal dari para akademisi dan masyarakat umum.
Hal senada juga disampaikan praktisi pendidikan dan Ketua STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Moch. Wahyudi. Ia mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan pusparagam masalah pelik.
“Dunia pendidikan Indonesia kita sedang dilanda berbagai masalah. Yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, lulusan perguruan tinggi yang kurang terserap di dunia kerja, dan lain-lain,” ungkap Wahyudi, di lokasi.
“Hari kebangkitan nasional juga harus bisa membangkitkan pendidikan nasional kita. Pemerintah memiliki peran untuk memfasilitasi dan swasta bisa membantu upaya ini,” pungkasnya.
Beberapa tokoh turut hadir dalam seminar tersebut, diantaranya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan Direktur Pemberitaan LKBN Antara Aat Surya Syafaat. (ef)
Terkait dengan pesatnya informasi belakangan ini, Adhyaksa mengatakan, “Informasi masuknya luar biasa, tapi orang-orang tidak bisa menyaring setiap informasi yang ada. Padahal informasi itu ada yang berupa fitnah, hoax, dan lain-lain,” Ia menambahkan, masalah informasi ini juga sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan di Indonesia saat ini, ungkapnya dihadapan 250 peserta yang berasal dari para akademisi dan masyarakat umum.
Hal senada juga disampaikan praktisi pendidikan dan Ketua STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Moch. Wahyudi. Ia mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan pusparagam masalah pelik.
“Dunia pendidikan Indonesia kita sedang dilanda berbagai masalah. Yaitu masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, lulusan perguruan tinggi yang kurang terserap di dunia kerja, dan lain-lain,” ungkap Wahyudi, di lokasi.
“Hari kebangkitan nasional juga harus bisa membangkitkan pendidikan nasional kita. Pemerintah memiliki peran untuk memfasilitasi dan swasta bisa membantu upaya ini,” pungkasnya.
Beberapa tokoh turut hadir dalam seminar tersebut, diantaranya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan Direktur Pemberitaan LKBN Antara Aat Surya Syafaat. (ef)